Sabtu, 12 Juni 2010

Ujung Pelangi di Situs Batu Tapak

Sabtu, 12 Juni 2010

Akhirnya setelah 2 minggu berturut-turut ga gowes, kita berkencan dengan Kanondel. Oia Kanondel itu nama sepeda saya yg berasal dari merk Cannondale. Ga kreatip banget yak? Wakakaka…

Rencana ngajak temen-temen Rosela dan 1PDN tapi yang dateng hanya saya, Dultuk, Om Agung, dan Dosen Eko Warrior Cimanggis. Perjalanan dimulai jam 6.30 dari Tanjung Barat menuju Jalan Juanda Depok untuk ketemu om Agung. Lalu kami bertiga menyusuri naik turun Jalan Juanda ke Cimanggis untuk menjemput Dosen Eko. Setelah personil lengkap, kita mulai gowes sekitar jam 7.30 dari Cimanggis. Melalui Bukit Golf, River Side lalu nembus di pintu tol Gunung Putri Cibinong dan melewati Toko Om Toni Kamurang yang masih tutup. Perjalanan dilanjutkan dengan masuk gang kecil dan keluar sebelum conveyer belt pabrik semen Holcim, sebelum Pasir Mukti. Pitstop pertama di Indomaret Jalan Tajur Citereup karena ini merupakan Indomaret terakhir dalam perjalanan ke Batu Tapak. Oia saya blum cerita klo tujuan gowes kali ini menuju Situs Batu Tapak Pasir Awi yang terletak di Kecamatan Sukamakmur Citereup.

Lanjut lagi gan ceritanya!
Setelah istirahat sejenak dengan Pocari Sweat lalu kita lanjut gowes menyusuri Jalan Tajur sekitar pukul 9.00. Aspal mulus yg rolling naik turun dan disekitar kita tampak terlihat pemandangan yang sangat indah. Tebing alami yang bikin ngiler para penikmat mountain climbing, sawah terhampar luas, tampak sungai yang mengalir di sela-sela bukit.. Melalui jembatan Tajur kita berhenti sejenak untuk foto-foto sedikit:p
Teteeep foto..

Lalu kita lanjutkan perjalanan dengan gowes sambil menghirup dalam-dalam oksigen segar dan jalan berkelok dibibir bukit sehingga kita bisa melihat pemandangan dilembah sana. Tak terasa banyaknya tanjakan sangat menguras tenaga tapi ketika ketemu turunan langsung aja rem dilepas dan wuussss Kanondel meluncur hingga 50kmh. Stop! Dibatasi cukup 50 kilometer per jam saja karena bahaya euy.

Tibalah ke jembatan goyang Sherly Malinton. Disini tetep kita foto-foto:D
Oia kenapa namanya jembatan goyang? Sebenarnya jembatan ini cukup besar tapi jika ada mobil yang lewat, jembatan ini berayun sangat kerasa sekali. Setelah foto dan minum sebentar, kita lanjutkan dengan tanjakan legendaris yaitu Tanjakan Sherly Malinton. Kenapa namanya Sherly Malinton?? Coba tanya mbah Gugel ups, maksude Mbah Rektor 1PDN yang menamakan tanjakan tersebut.
Hehehe,,

Tanjakan ini lumayan aduhai dengan satu kelokan tapi nanjaaaak terus…. Cukup curam di awal tanjakan dan tampak dari setengah tanjakan dengan background jembatan Sherly. Ngap-ngap deh ditanjakan ini. Sebenarnya setelah ketemu pertigaan SD Pabuaran, kita belok kanan dan kembali menanjak. Tapi karena Praja Dultuk ngidam kue pisang, jadilah kita mampir dulu. Kita semua ga terlalu suka kue pisangnya tapi Praja Dultuk malah seneng banget. Heran dah,, Sambil menyeruput teh manis, kita melemaskan kaki yang dah gowes sekitar 50 km dari Tanjung Barat.

Setelah Dultuk menghabiskan sekitar 3 kue pisang, kita lanjut lagi dan apa yang kita temui?? Lagi-lagi tanjakan! Bener-bener dah tanjakan berkelok. Kirain tanjakannya dah abis tapi pas melewati kelokan, malah disuguhi tanjakan lagi… Cuaca yang mendung sangat mendukung gowes nanjak. Tapi godaan abang-abang es kelapa muda menggelayuti pikiran. Sempet berfikir jangan-jangan pada berhenti minum es kelapa muda dulu nih:p

Lagi capek-capeknya nanjak, tiba-tiba terdengar suara gong gongan anjing dan anjing itu dengan polosnya mengejar saya dan Dosen Eko! Whuaaaa tanjakan dan dikejar anjing pula! Baru 50 meter anjing itu berhenti ngejar, tapi deg-degannya masih kerasa… Kita kembali regrouping setelah menyelesaikan tanjakan tadi dan trek dilanjutkan jalan menurun yang super asyik!

Wuiiiiii Kanondel meluncur kencang! Tak terasa (kiasan dari hampir mati rasa) ketemu juga Kecamatan Sukamakmur dan melewati pertigaan yang denger-denger jika kita belok kanan bisa kearah Rawa Gede lalu Kota Bunga Puncak…

Sekitar 700 meter kemudian kita ketemu juga tempat start Situs Batu Tapak Pasir Awi sekitar 54 km dari Tanjung Barat. Tanjakan berbatu siap menyambut kita…  Bener-bener dah… Tanjakan berbatu besar yang curam dan berkelok pula. Mulai gowes jalan makadam sekitar jam 12.00 terik-teriknya… Lagi asyik-asyiknya ngap-ngap nanjak, malah RD yang loncat-loncat. Payah dah! Yo wis akhirnya ga jadi pake gear granny (gigi yang paling enteng). Terpaksa nanjak ga terlalu nikmat soale harus memperhatikan rante yang lelumpatan. Ternyata mur untuk stel RDnya patah, jadi dia lompat-lompat klo di jalan offroad berbatu. Sedangkan jika di aspal mulus ga masalah.

Gowes pake gear kedua dari yang paling enteng ternyata lebih cepat. Maksude lebih cepat capeknya, Ahahaha… Karena batunya gede-gede dan curam.. Anehnya tadi pas kita start kan cuaca mendung tapi ini kok tiba-tiba panas… Udah gitu yang dulu biasanya pohon rimbun tapi kini banyak yang ditebang. Nambah panas deh. Sekitar hampir 50 menit kemudian sampailah kita di Situs Batu Tapak Pasir Awi. Padahal tanjakan batu tadi cuma 2,5km lho.. Namun kita lanjutkan dulu sampai ketemu kampung terdekat dan cari warung karena waktu sudah menunjukan pukul 13.00. Warung langganan kita tutup, akhirnya nyari warung baru dan ketemu teteh-teteh penjaga warung lagi gendong anak. (maksudnya apa ni?)

Sholat Dzuhur dulu dan dilanjutkan makan seadanya.. Mie goreng, nasi dan ikan asin. Maklum di kampung dan jarang rumah penduduk. Seret deh makan ga ada sayur,, apa boleh buat daripada kelaparan. Setelah selesai makan sekitar pukul 14.00 kita balik lagi ke Situs Batu Tapak dan foto-foto disana. Situs ini berupa sepasang telapak kaki manusia pada batu besar yang terletak di pinggir bukit, sehingga tampak seluruh pemandangan jalur kita gowes tadi. Sangat indah pemandangan dari sini. Situs purbakala ini ada sejak zaman Tarumanegara sekitar abad ke 3 Masehi. Untuk lebih lengkapnya tentang Situs Batu Tapak Pasir Awi, silahkan Tanya ke Mbah Gugel :p

Setelah puas mengabadikan dan narsis-narsisan di situs ini, kita kembali menanjak. Yak! Menanjak, betul itu. Tiada gowesan nikmat seperti menanjak :D. Wakakaka.. Tenang,,cuma 200 meter kok. Kemudian dilanjutkan dengan single trek turunan tanah! Yippie! Turunan tajam tanah disambut gerimis mengundang. Diselingi batu-batu kali dan kembali ke turunan tanah tak berujung. Karena gerimis, tanah jadi basah dan jadilah ban kita ban donat. Menyebrangi 3 kali kecil, kita ketemu tanjakan yang lucu-lucu. Ban nambah jadi donat, jadilah kita ngorek-ngorek supaya ban bisa tetap mengalir.

Ban 2.1 tampak seperti ban 2.8 :p, Hehehe.. Rante udah coklat kena lumpur tapi masih bisa tetap gowes.

Gerimis terus menerus menemani perjalanan single trek kita dan ada hal yang sangat menakjubkan! Kita bisa melihat pelangi, bukan hanya satu tapi dua pelangi. Foto-foto deh, jarang bisa ngeliat pelangi dengan jelas di tengah hutan sabana antah berantah ga ada rumah dan cuma ketemu satu orang petani. Lanjut gowes lagi, tanpa sadar kita ketemu ujungnya pelangi. Gimana ya mendeskripsikan ujung pelangi? Jadi pelangi kan bulat setengah lingkaran, nah ini kita bisa melihat ujung lingkarannya itu yang menyentuh tanah. Bener menyentuh tanah, semak-semak lebih tepatnya. Terkagum-kagum melihat pemandangan itu… Tak terasa sudah menunjukan pukul 16.00 dan belum sholat Ashar. Lanjut lagi gowes nuruuun terus…

Alhamdulillah ketemu juga aspal! Tutur Om Agung yang bannya dah hampir ga bisa digowes. Cuci sepeda di kali kecil, lalu kita gowes ngebut sampai menemukan masjid terdekat. Singkat cerita setelah Ashar dan kembali pulang lewat Kamurang, Cibinong. Kita mampir Maghrib dulu di masjid dekat tokonya Om Toni lalu makan di warteg dan lanjut pulang. Sampe rumah pukul 20.30 karena kebanyakan berhenti dan kekenyangan makan di warteg:D
Hehehe…

Sampai jumpa lagi di petualangan selanjutnya!

--
-Dhani-
http://sidhani.blogspot.com
http://dhanichagi.wordpress.com

Sabtu, 05 Juni 2010

RoSela Gowes ke Gunung Pantjar


Akhirnya trip Gn. Pantjar hari ini lancar, dengan peserta Gua, Lita, Bang Bens, Epen, Dwiagus, Geza, Denny Iskandar, Handrias, dan Om Gugum. Startd ari Belanova jam 08.15 dan Sekitar jam 10.15 kita finish di Sebex Bikepark. Akhirnya, sekitar jam 13.30, rombongan sampe di Belanova, dgn jalur turun bablas lewat Kampung Terang Philips.

Bbrp catatan hari ini:
1. Pertanyaan pertama yg muncul adalah dari Geza, saat di tanjakan awal; "Jal, ini jalurnya sampe ujung nanjak kaya gini semua?" *muka melas

2. Salut b
uat Bang Bens, doi kuat banget menaklukan setiap tanjakan. Dan dari dokumentasi yg terekam, ternyata rahasianya saat nanjak, doi duduknya di Frame, bukan di Sadel. *aneh
3. Epen, sempet syock di tanjakan awal, akhirnya bisa ngelewatin full trek tanpa hambatan. (TTB is not a crime bro..:)) TOP.

4. Lita, dari dulu belom berubah, nuntun kok diturunan. :p

5. Om Denny, Tersiksa ya om, pake Rigid dan ban 1.5 saat ngehajar makadam? Kekekeke
6. Dwiagus, sepeda Giant barunya kayaknya pengaruh banget sama performa doi. Ngacir booooss... *si koneng lepas ke gua yak. Hhiihhi
7. Handrias, kayaknya doa bininya kali ini beda saat dia ke Tako2 dulu. Bukan cuma biar selamat sampe tujuan, tapi biar kuat di tanjakan. Dan terbukti boss..kuat beneer..hehehe..
8. Gua sendiri, kudu nyiapin dana buat ganti Hub belakang gua yg jebol dan ngelos..:((

Total Distance: 25 KM. Sekian. :))
*Next Trip, tanggal 27 ramein jalur Gadog-RA ya.:)*

by : Rizal Utara